Biasanya menjelang sidang kita bisa tau (atau minimal dapet bocoran) siapa2 saja kira2 dosen yang akan menjadi dosen penguji kita. Biasanya dosen penguji ini terdiri dari 2-4 orang. Untuk memudahkan saya coba klasifikasikan dosen penguji menjadi:

Kutipan:

  1. Dosen A = Jutek, sangat menguasai skripsi kita dan perfeksionis
    2. Dosen B = Jutek, kurang menguasai bidang skripsi kita dan perfeksionis
    3. Dosen C = Friendly, sangat menguasai skripsi kita dan fleksibel
    4. Dosen D = Friendly, kurang menguasai skripsi kita dan fleksibel

Tipikal dosen A biasanya akan mencari2 lubang didalam skripsi kita. Ntah itu didalam penulisan (penggunaan kalimat2 baku, dsb) ataupun mengenai esensi dari skripsi kita. Dia ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan standar nya. Ujung2nya bakalan ada revisi atau bahkan rombak ulang skripsi kita kalo kita tidak siap.
Tips dari saya:
* Perkuat pemahaman materi skripsi
* Jangan bertele2. Semakin kita menjelaskan dengan bertele2 semakin kita membuka kesempatan diri kita untuk di cecer lebih jauh. Buat yang simpel dan ringkas aja.
* Gak usah terbawa dan terpancing dengan "standar" pemikirannya. Konsisten aja. Yang udah gw teliti itu AB. Sejauh lo punya dasar yang kuat untuk "mendebat" maka gak akan jadi masalah.
* Jangan tegang, santai aja. Semakin tegang elu maka semakin bertele2 jawaban lu.

- Tipikal dosen B justru lebih menyulitkan daripada dosen A. Kenapa? Karena menurut gw gak ada orang yang lebih merepotkan daripada orang yang gak tau apa-apa tapi sok2an dan menuntut agar kita mengikuti pola pikirnya.
Tips dari saya:
* Konsisten sama jawaban kita.
* Gak usah kepancing sama pertanyaan OT alias out topik. Semakin kita OT semakin seneng dia. Jawab se simple mungkin kalo pun ada pertanyaan yang OT. dan resultnya

Tipikal dosen C adalah yang paling ideal. Ramah, gak neko2 dan sangat mengerti akan topik yang kita bahas. Tapi tetep ada sedikit masukan dari gw biar bisa mengoptimalkan ni dosen
Tips dari saya:
* Jangan over confidence. Dosen ini bisa berubah jadi musuh elu kalo lo kelewat pede (baca: belagu) ngadepinnya.
* Kalo ada saran atau masukan dari dosen ini gak usah didebat panjang lebar. Biasanya revisi dari dia malah bisa bikin skripsi kita makin oke.

- Tipikal dosen D ini yang paling menyulitkan dibanding semua dosen yang sudah saya bahas diatas. Kenapa? Berdasarkan pengalaman saya justru sikap fleksibel (baca "terserah lu deh") dan kurangnya dia dalam penguasaan materi malah akan membingungkan elu disaat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan olehnya. Ujung2nya? Elu bakalan terjebak dalam situasi OOT dan ujian sidang yang seharusnya berjalan singkat malah jadi berlarut2.
Tips dari saya:
* Fokus. Jangan kepancing sama pertanyaannya.
* Cerna dulu setiap pertanyaannya dengan baik. Kalo sudah mengerti coba dijawab. Belum mengerti? Coba jawab sekena nya atau minta perjelas pertanyaannya (dengan sopan).
* Apabila pertanyaanya sudah sangat OT, kita bisa menjelaskan kepada beliau (dengan sopan) bahwa pertanyaan nya diluar ruang lingkup penelitian lu. Kalo lu bisa jawab sih jawab aja sepengetahuan lu, tapi jangan mau terpancing untuk pertanyaan susulan.
* Kalo ada revisi yang paling penting cepet2 selesaikan dan temui dosen ini agar segera di approve. Biasanya dosen ini gak neko2 didalam revisi.


Untuk sementara segitu aja dulu. Ntar kapan2 gw sambung lagi (kalo sempet
Btw tips dari gw mungkin agak gak relevan untuk anak2 teknik/eksak, so yang mau ngasih ide atau masukkan silahkan. Kalo ada yang mau ditanyakan nanti gw bantu sebisa gw

0 comments:

Post a Comment