Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.
Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah "konfirmasi" atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.
Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.
Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.
Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
mengupas tentang skripsi, karya tulis, journal, paper trik dan tips menghadapi ujian sidang skripsi,thesis,ebook,online library
Labels
- Accounting Research Network (1)
- Apa itu Skripsi (1)
- Beberapa Kesalahan Pemula dalam membuat Skripsi (1)
- Berapa lama kira2 skripsi ini selesai? (1)
- Dosen penguji (1)
- dosen supersibuk dan jarang ada dikampus (1)
- Format Skripsi yang Benar (1)
- Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam menyusun skripsi (1)
- Journal Online (1)
- Kalo dapet dosen yang gak diharapkan? (1)
- Kalo dapet dosen yang superkiller yang idealis? (1)
- Kiat Memilih Dosen Pembimbing (1)
- Komposisi keberhasilan dalam skripsi (1)
- Memilih Dosen Pembimbing (1)
- Menentukan Tema Skripsi (1)
- Menghadapi Ujian Skripsi (1)
- Miskonsepsi tentang Skripsi (1)
- Pasca Ujian Skripsi (1)
- Proses pembuatan Skripsi (1)
- Revisi Skripsi (1)
- Sidang proposal (1)
- Tahap-tahap Persiapan dalam menyusun skripsi (1)
- The American Journal of Critical Care (1)
- The Economics Research Network (1)
- The Financial Economics Network (1)
- The Management Research Network (1)
- Tips Cara Membawa Presentasi Yang Baik (1)
- Tips Jitu untuk Mengerjakan Skripsi Teknik Informatika (1)
- Tips Menyusun Presentasi Skripsi (1)
- Tips Sidang Skripsi Part2 (1)
- Tips Sidang Skripsi Part3 (1)
- Tips Sukses Ujian Skripsi (1)
- Tips-tips menghadapi sidang Skripsi (1)
Posted by
admin
Tuesday, February 16, 2010
Labels:
Menghadapi Ujian Skripsi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)